Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

17 Juni 2009

Islam Emang Beda!




Kalo kamu berani mengatakan ini, syukur deh. Kenapa? Karena masih punya harga diri dan sekaligus percaya diri. Harga diri itu mahal, jarang ada yang rela kalo harga dirinya diinjak-injak (kecuali yang nekat dan gelap mata dengan menjual dirinya sendiri dalam kenistaan). Kebanyakan orang kalo bicara harga diri semangat dan antusias. Harga diri harus dipelihara karena urusan hidup dan mati.


Percaya diri berarti kita percaya dengan apa yang kita perbuat. Orang yang berani melakukan suatu perbuatan dan kegiatan, sudah pasti bertanggung jawab. Itu sebabnya, dengan memiliki rasa percaya diri bisa dipastikan orang tersebut udah punya alasan dan tanggung jawab atas apa yang diperbuatnya.


Yup, Islam memang beda. Beda banget dengan agama lain. Nggak bisa disamakan. Nggak bisa disatukan. Karena ibarat air dengan minyak, maka Islam nggak bisa dicampur dengan ajaran agama lain. Akan saling menolak dalam hal prinsip. Akan saling bertentangan dalam masalah akidah. Tidak ada gaya elektrostatis alias gaya tarik-menarik dalam urusan syariat antara Islam dan agama lain.


Sekarang coba kita bandingkan mulai dari yang sangat prinsip: yang disembah. Kita, kaum muslimin, cuma menyembah Allah Swt. bukan yang lain. Sementara agama lain, Nasrani misalnya, mereka punya konsep trinitas. Ajaran lain juga sama, menyekutukan Allah. Jelas beda kan? Firman Allah Swt.:


Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan. (QS al-An'aam [6]: 3)


Sementara dalam ayat lain, Allah Swt, pencipta kita semua menegaskan dalam firmanNya:

Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.

(QS al-An'aam [6]: 1)


Dalam pernyataan lebih jelas dan tegas, Allah Swt menyebutkan (yang artinya):

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”

(QS al-Maaidah [5]: 72)


Nah, kalo dari akarnya aja udah beda, maka batang, ranting, daun, bunga dan buahnya jelas berbeda dong. Tul nggak? Lagian kita belum pernah tuh denger ada pohon mangga berbuah durian (mungkin Om Broery aja yang pernah mendendangkan lagu yang ada liriknya “buah semangka berdaun sirih”!)


Maka sangat wajar dan adil jika Allah Swt. aja mengajarkan bahwa keyakinan kita berbeda dengan keyakinan agama lain. Itu sebabnya, jangan bingung pula kalo syariatnya juga beda. Maka, apa hak kita menyatakan bahwa semua agama sama? Sehingga kita merasa kudu terlibat dan melibatkan diri dalam ibadah agama mereka. Bahkan hal itu dianggap wajar.


Bener lho, saking nggak ngertinya, ada sebagian dari kita yang latah ikutan perayaan natal bersama, misalnya. Malah dengan semangat dan gagah berani biar dianggap toleran menyambut dan menyampaikan ucapan selamat kepada mereka. Ah, itu namanya sudah salah menempatkan toleransi dong. Karena dalam urusan keimanan dan ibadah ini nggak berlaku istilah toleransi. Sebaliknya, kita kudu keukeuh memegang prinsip.


Allah Swt udah wanti-wanti soal ini dalam al-Quran (yang artinya):

“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”

(QS al-Kaafiruun [109]: 1-6)



0 Melapor:

Posting Komentar

Berilah komentar anda secara moral, sopan dan bijak....